Banyak pertanyaan klasik yang bisa kita ajukan ketika duo Manchester: City vs United bertarung di Etihad Minggu (9/12) ini. Laga super yang kerap diberi tajuk ‘Super Sunday’, sebuah derby super yang ke depannya, terus menerus, akan mempertajam rivalitas dua raksasa Inggris ini.
Heboh? Pasti! Duel menarik ini menyodorkan debar dan wajib dinanti! Semua tidak sabar, juga Sir Alex Ferguson: “masih lima hari lagi tapi serasa lima bulan,” ujar Ferguson, usai United memainkan partai melelahkan, menang 4-3 versus Reading pekan lalu.
Fergie boleh jadi under-pressure menyongsong duel ini. Dia kehilangan sederet nama dan mayoritas dari lini kedua, lini vital dalam sebuah tim. Tidak ada Kagawa yang masih berkutat dengan pemulihan cederanya. Tidak ada juga Nani, Valencia, juga Anderson. Bahkan besar kemungkinan juga tanpa Cleverley yang betisnya cedera usai dibekap Cluj.
Memang masih ada Carrick dan Fletcher yang prima. Juga ada Jones, Scholes dan bahkan Giggs, ‘Si Tua Keladi’ yang genap berusia 39 tahun pekan lalu dan akan memainkan laga ke-36 dia bersama United untuk derby versus City ini.
Akan tetapi, tekanan untuk Fergie tak hanya soal kehilangan sederet nama di atas tadi. Fergie juga disodorkan persoalan keroposnya lini belakang United Dalam 15 laga yang sudah dimainkan, United kebobolan 21 kali.
Dari 10 tim yang beredar dalam 10 besar klasemen sementara Liga Premier, rekor kebobolan 21 gol ini menjadikan United sebagai tim dengan pertahanan terburuk kedua. Musim ini, dalam 23 kali penampilan di semua level kompetisi, United selalu kebobolan lebih dulu dalam 15 partai.
Bahaya? Bahaya! “Pertahanan kami mengkhawatirkan. Kalau terus begini, hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi (di Etihad),” sebut Fergie.


Situasi under-pressure, suka atau tidak, juga dialami Roberto Mancini. City sudah tergusur dari Liga Champions. Secara mental ini menyodorkan pengaruh meski pun Mancini menepisnya. City juga terbebani dengan fakta ini: satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Liga Premier plus cerita sukses mereka ketika musim lalu dua kali menggusur United dalam dua derby mereka.
Bisakah City mempertahankannya? Atau sebaliknya, ini semua justru memompa motivasi City? Satu yang penting, kemenangan di Etihad menyodorkan fakta positif berikut: rekor tidak terkalahkan City menjadi panjang, dan United otomatis akan tergusur dari puncak klasemen.
Balotelli, Dzeko—dua nama ini menjadi momok buat Fergie. Tapi Mancini juga dihibur dengan garansi pulihnya David Silva, gelandang Spanyol yang sempat disimpan ketika City memainkan partai imbang mereka versus Everton. Kembalinya Silva juga angin segar sekaligus sinyal ketika United kehilangan sederet nama penting di second-line.
Derby Manchester ini memang Super Sunday yang wajib ditonton. Dan kemenangan, buat siapa pun, sama-sama menyodorkan hasil positif: jika itu City, mereka ke puncak klasemen. Jika itu United ini pembalasan optimal buat Fergie. Salah satu hasil besar dalam 26 tahun perjalanan karirnya bersama United.


Ya, ada gengsi di situ dan langkah-langkah United merebut mahkota juara paling tidak terus mereka mantapkan. Kenanglah memori musim lalu, ketika gol Aguero membungkam QPR, City juara dan anak-anak United lalu tertunduk lesu di pinggir lapangan di markas Sunderland.
“Itu malam yang menyesakkan. Sulit untuk melupakannya. Kini, kami bertekad menebus semua itu dengan gelar juara,” sebut Fergie.
Dan salah satu prosesinya adalah lewat Derby Manchester, via Super Sunday yang panas! Entah siapa yang bisa dan mampu keluar dari situasi under-pressure ini. Kita nanti.
-Supersoccer.co.id
#GLORYGLORYMANCHESTERUNITED
#MANCHESTERISRED,BLUEJUSTFORFILM
0 komentar:
Posting Komentar