Sebuah Drama di Etihad!



Sebuah laga yang indah, ketat dan panas dalam setiap menitnya. Sebuah partai yang benar-benar menjelaskan arti sebuah rivalitas, duel dua tim sekota yang ambisius dan berseteru menuju puncak Liga Premier. Sebuah derby yang tensinya mirip ketika United dijamu Liverpool September lalu: panas dan emosional!

Banyak cerita terbentang di Etihad. Ada flare yang dihunjam ke tengah lapangan saat para pemain United melakukan selebrasi untuk gol Robin ‘RobinGood’ van Persie di ujung pertandingan. Ada juga nyanyian rasis; gangguan untuk Rooney yang dilempar di tiang sudut; atau Phil Jones yang ditendang Carlos Tevez di depan Alex Ferguson.

Yang fenomenal adalah ketika pelipis Rio Ferdinand sobek, dihantam lemparan koin ‘dua penny’, mengucurkan darah, membawa koin itu kepada wasit Atkinson sebelum membuangnya ke pinggir lapangan. Itu kejadiannya juga beberapa saat pasca RvP bikin gol penentu kemenangan United. Ferdinand pula yang diuber seorang fans City yang nekad masuk lapangan –– foto ‘kocak’ ini lalu beredar luas, sebelum Joe Hart menghadangnya dan mencegah terjadinya konfrontasi.




Derby Manchester ini, seperti derby-derby panas lain di banyak Negara, memang heboh. Mata tak berkedip. United datang ke Etihad dengan memori buruk ketika musim lalu mereka tidak pernah bisa menang: dibantai 6-1 di kandang sendiri dan menyerah 0-1 di Etihad. Saat yang sama, City juga belum terkalahkan di Etihad dalam dua tahun terakhir, sejak Desember 2010.

City yang pede, yang berambisi menang untuk mengkudeta United dari pimpinan klasemen, secara over-all unggul dalam penguasaan bola: 56:44 persen. Skuad Mancini ini membuka pertandingan dengan agresif, dominan dan memegang kendali permainan. Hebatnya, lini belakang United yang dikuatirkan rapuh justru bertahan dengan baik. Sangat baik malah.

Sampai datang sebuah fast-break dari Ashley Young. Menyisir dari sisi kiri, Young menyodorkan umpan pada Rooney yang dengan dingin menceploskan bola ke pojok kanan Joe Hart. Etihad dibungkam.

Sebelas menit kemudian, giliran assist Rafael da Silva, kali ini menyisir dari sisi kanan. Dia mengirim umpan silang, dan Rooney menyelesaikannya dengan bagus. Dua gol ini, kemudian, menjadikan catatan gol Rooney bersama United menjadi 150 di Liga Premier, mematahkan catatan gol Bobby Charlton.

Dua gol Rooney lalu ditepiskan Yaya Toure – finalis Pemain Terbaik Afrika 2012 di menit 60, setelah sebelumnya dua tembakan dari Aguero bisa dibendung David De Gea. Sebagai catatan, sebelum gol balasan Toure ini datang, sebuah gol dari Young sempat dianulir wasit Atkinson. Lewat layar kaca, dengan persepsi yang terbatas, saya melihat gol Young ini on-side, bukan off-side.





Menit 86, first-time Pablo Zabaleta yang keras menyasar sisi kanan gawang De Gea: 2-2. Gol yang rancak dan membuat Etihad ingar-bingar. Partai derby ini sepertinya akan berakhir imbang. Tapi drama mencuat di injury-time. Persisnya menit 90+1.43’ ketika gol RvP dari bola mati yang sempat menerpa kaki Samir Nasri merobek gawang Joe Hart.

Menyesakkan! Menyakitkan memang buat fans City. Kekalahan yang mematahkan rekor tidak terkalahkan di Etihad dalam dua tahun terakhir, kekalahan yang menjadikan mereka tertinggal enam angka atas United  kekalahan yang bisa jadi juga menjadikan kursi Mancini kian panas.

Tapi apapun, inilah sepakbola. Bukan soal kalah-menang. Ini soal keindahan dan drama dan seninya disitu. Mari kita kenang drama Etihad, sebuah derby yang (bisa dan pernah) membuat kita tak berkedip: City vs United.

-Supersoccer.co.id

#GLORYGLORYMANCHESTERUNITED
#MANCHESTERISRED,BLUEJUSTFORFILM

0 komentar:

Posting Komentar